Siapa di antara kita yang tidak suka mencium aroma buah harum? Saat melewati lapak atau toko buah, hidung kita akan menangkap harum aneka buah-buahan matang yang siap disantap. Apalagi saat mengunjungi kebun stroberi, jambu air, mangga … wah, tangan ini mesti dijaga baik-baik agar tidak asal petik.
Keharuman adalah pertanda buah itu
ranum, segar, siap panen, dan menjadi nutrisi yang baik bagi kita. Nah,
seperti halnya kita suka aroma buah ranum, Tuhan pun memerhatikan
buah-buah karakter kita. Jangan bersedih jika Anda merasa belum menjadi
buah yang ranum. Tuhan memberi perhatian khusus pada anak-anak-Nya yang
rindu menumbuhkan buah-buah karakter baik.
Kekristenan dan panen buah
Hidup kekristenan sama seperti budidaya buah. Untuk menghasilkan panenan baik, kita harus memiliki kualitas pohon yang baik pula. Tuhan Yesus adalah pohon yang baik itu (Yohanes 15:1-8). Jadi, pastikan Anda sedang bertumbuh di pohon yang tepat.
“Tetapi kamu tidak hidup dalam
daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu.
Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
(Roma 8:9)
Pohon berkualitas berasal dari bibit yang baik.
Dan, bibit terbaik untuk ditanam dalam hati Anda adalah firman Tuhan.
Ketika Anda menumbuhkan bibit kebenaran Allah, Roh-Nya akan memampukan
Anda mengekspresikan hal-hal yang baik dan benar.
Di sisi lain, waspadailah buah-buah busuk dan bau yang berisiko tumbuh di pohon rohani Anda.
“Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya.” (Galatia 5:19-21a)
Sekilas, panenan di atas tampak
menggoda dan diburu banyak orang, karena buahnya yang nikmat secara
kedagingan. Namun, bukan itu buah-buah yang Tuhan sukai.
Lalu, apa saja buah-buah favorit Tuhan?
Galatia 5:22-23 menyatakan, “Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum
yang menentang hal-hal itu.”
Alangkah indahnya hidup orang yang
menghasilkan buah-buah Roh. Kenapa? Karena dari jauh pun, Tuhan bisa
mengenali Anda dari harum karakter Anda.
1. Buah Kasih
Berdasarkan 1 Korintus 13:4-8,
kita tahu bahwa kasih tidak memandang suku, ras, agama, status, dan
latar belakang. Kasih itu tidak bersyarat, yang berarti rela memberi
(materi, waktu, perasaan, pikiran, dan lain-lain). Bukti nyata kasih
adalah Yesus Kristus sendiri, yang mengasihi orang berdosa seperti kita (Roma 5:8).
2. Buah Sukacita
Sukacita berbeda dengan senang.
Perasaan senang timbul saat keadaan sedang baik saja, sementara sukacita
tidak tergantung situasi dan kondisi. Sukacita merupakan ekspresi Roh
Kudus yang bekerja sempurna, sekalipun dalam waktu kesusahan. Miliki
buah ini agar kita mampu bersukacita dalam segala keadaan (2 Korintus 6:10).
3. Buah Damai Sejahtera
Buah ini adalah pemberian istimewa
Tuhan bagi setiap pengikut-Nya. Dunia bisa memberikan banyak kenikmatan
sesaat, tetapi damai sejahtera sejati hanya ada di dalam Tuhan. Dan,
inilah rahasianya: Damai sejahtera bukanlah apa yang tampak dari luar,
melainkan dari dalam (Yohanes 14:7).
4. Buah Kesabaran
Buah kesabaran terlihat dari orang
yang mau menanggung dan tahan saat menghadapi penderitaan. Sabar
menunggu janji Tuhan yang akan indah pada waktu-Nya. Sabar membantu
hidup orang lain untuk berubah. Tuhan sabar menghadapi
pelanggaran-pelanggaran kita, jadi kita pun harus sabar kepada sesama (1 Korintus 13:4).
5. Buah Kemurahan
Kemurahan hati identik dengan Yesus. Karena kemurahan hati-Nya kita diselamatkan dan dipanggil (Efesus 2:8-9).
Karena itulah, kita harus bermurah hati kepada sesama dan memberi hidup
kita sepenuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan
kepada Allah (Roma 12:1).
6. Buah Kebaikan
Kebaikan terpancar dari perbuatan
kita. Apa yang baik bagi manusia belum tentu baik dan berkenan di mata
Tuhan. Namun, apa yang baik di mata Tuhan pasti layak di mata manusia (Matius 5:16).
7. Buah Kesetiaan
Sosok yang setia punya tekad untuk
tidak menyimpang dari komitmen atau janji yang ia buat. Setia berarti
mendedikasikan diri pada sesuatu atau seseorang (hubungan). Standar
kesetiaan kita memengaruhi cara pandang kita dalam menghadapi setiap
perkara yang datang. Dan, Tuhan melihat kesetiaan kita (Lukas 19:17). Marilah terus setia agar kita dapat mengakhiri pertandingan iman dengan baik di dalam Kristus (2 Timotius 4:7).
8. Buah Kelemahlembutan
Orang yang lemah lembut mudah
mengampuni kesalahan, tetapi bukan berarti lemah. Ia tidak mudah keliru
menilai sesuatu, serta mampu mengendalikan emosi, pikiran, perilaku, dan
kekuatan di dalam dirinya. Pribadi lemah lembut biasanya juga rendah
hati, mau diarahkan dan dibentuk sesuai ajaran Tuhan (Matius 11:29).
9. Buah Penguasaan Diri
Dengan memiliki buah ini, kita dapat
menguasai diri saat menghadapi godaan. Dunia menawarkan banyak hal yang
dapat mengecewakan hati Tuhan, dan kita perlu pengetahuan yang benar
agar mampu menguasai diri (2 Petrus 1:5-7).
Memang, tidak ada manusia yang sempurna. Namun, Allah ingin kita berjuang untuk menjadi serupa Kristus, yaitu dengan memanen buah-buah Roh yang keharumannya menyenangkan hati-Nya. Amin.
Klik link di bawah ini ya
👇
https://gkdi.org/blog/9-buah-favorit-tuhan/
Klik link di bawah ini ya
👇
https://gkdi.org/blog/9-buah-favorit-tuhan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar