Selasa, 22 Januari 2019

Bangga Menjadi Narablog Pada Era Digital


Menulis itu berbicara tentang rasa, karena ditulis dengan sebuah perasaan yang tak bisa diucapkan tapi bisa dinikmati oleh para pembaca - Novia Collis

Bagiku moment spesial dan sangat berharga itu ketika sebuah mimpi yang sudah terkubur cukup lama akhirnya bisa terukir kembali. Dan di tahun 2018 rasa bangga pada diri sendiri menjadi seorang narablog yang mencetak sejarah baru dalam dunia menulisku. 

Ini dia sepenggal ceritaku yang buatku bangga menjadi seorang narablog pada era digital saat ini. Sedari dulu ketika aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas aku punya mimpi kelak mau deh jadi seorang penulis bahkan punya mimpi bisa menerbitkan buku. Kenapa aku punya mimpi jadi seorang penulis ? Berawal dari hobi suka baca, serta gemar menulis buku diary dikala dulu dan lucunya diriku setiap kali membaca suatu karya tulis milik orang lain aku akan cari tahu siapa penulisnya, karena bagiku dibalik sebuah karya yang indah ada sosok yang berjuang untuk menciptakan karya tersebut.  

Tahun demi tahun terlewati mimpi itupun perlahan mulai sirna, seperti tak ada jalan untuk menyalurkan mimpi jadi seorang penulis. Tapi jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam aku masih mau sih mewujudkannya, apalagi setiap kali pergi ke toko buku serasa menyindir impianku ini. Tapi apa daya tak tahu mau lakukan apa pada kala itu, aku hanya bisa doa sama Tuhan untuk mimpi ini kelak Tuhan bisa wujudkan dengan cara dan waktu yang terbaik dari Tuhan.


Tak pernah tahu kenapa awal tahun 2018 ada dorongan dari diri sendiri untuk buat resolusi menjadi seorang penulis kembali. Alhasilnya tepat di awal Januari 2018 aku memberanikan diri untuk menulis kembali impianku di selembar kertas kosong. Bulan demi bulan terlewati sepanjang tahun 2018 tak ada juga titik terang dengan impianku ini. Tapi dengan kepercayaan diri yang kuat dan selalu percaya pada kuasa Tuhan, tak mengurungkan niatku untuk terus mendoakan dan mencoba.

Dan kalian tahu, tepat di bulan Agustus 2018 salah satu blog GKDI yang berbau tentang keagamaan sedang menyelenggarakan lomba menulis artikel, sewaktu membaca itu antara senang atau tidak karena langsung insecure dengan kapasitas menulisku dan terdoktrin dengan pikiran sendiri bakalan kalah saing deh. Tapi sejenak terlintas dibenakku mimpi yang sudah aku tulis diawal tahun dan itu yang mendorong aku untuk mengikuti lomba menulis artikel diblog tersebut. 

Tak pernah tahu apa itu artikel dan gimana cara menulis artikel yang baik ini menantang diriku kembali untuk belajar dan cari tahu bagaimana menulis artikel yang baik dan benar. Perlahan-lahan setelah memahami cara penulisan artikel, aku mulai menulis artikelku yang berjudul “6 cara untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup”. Setelah rangkum isi cerita artikelku langsung deh aku kirim kepihak panitia lomba, sewaktu aku email ke mereka aku berdoa dalam hati, apapun hasil kedepannya jadilah kehendak Tuhan menang maupun kalah aku harus yakini diriku bahwa aku sudah selangkah lebih maju untuk memulai menggapai impianku lagi.

Awal bulan Oktober hasil pengumuman lomba diberi tahu, dan nama aku tidak ada dalam daftar juara. Rasa sedih sudah pasti donk bergejolak dalam hatiku, teriakan kecil dari hatiku kenapanya mimpi ini susah banget untuk mewujudkannya ? Mencoba ikhlas dan positif pada diri sendiri bahwa ini masih langkah awal kok, jadi tidak boleh terlalu bersedih hati.

Nah, tidak berhenti sampai disini ceritaku, ternyata pertengahan bulan Oktober ketika aku buka blog GKDI dan terlihat artikel lomba yang aku kirim dipost mereka padahal setahu aku yang dipost mereka itu hanya untuk artikel yang menang saja, rasa haru dan bangga bahwa karya aku dihargai oleh mereka. Dan ternyata aku juga di email dari pihak panitia bahwa aku ditawarkan untuk jadi penulis artikel diblog GKDI.

Tanpa berpikir panjang aku balas email tersebut dan selanjutnya aku dihubungi oleh pihak mereka untuk menyepakati tawaran jadi penulis diblog. Dan mereka menjelaskan kenapa bisa artikelku dipost padahal aku tidak juara karena ada sesuatu hal, happy banget setelah mendengar konfirmasi dari mereka tentang hasil karya yang aku kirim.

Tak hanya jadi seorang penulis diblog GKDI, ada kepercayaan lebih dari pihak mereka untuk aku jadi trial admin diblog tersebut, jujur ini suatu kehormatan bagiku karena tidak semua peserta diberi kesempatan ini dan aku salah seorang yang diberi satu tanggung jawab yang luar biasa. 

Serasa ini jadi batu loncatan buatku untuk belajar dari orang-orang yang berpengalamam didunia blog bahkan bisa kerja sama dengan salah satu editor dari blog tersebut yang menambah ilmu dan wawasanku dari segi penulisan. Dan bisa bergabung dalam satu grup komunitas penulis blog mereka, sangat bersykur deh punya banyak peluang dan kesempatan untuk meniti hal ini semua.

Jujur aku tidak pernah menyangka akan ada cerita ini selanjutnya dalam dunia menulisku. Perasaan senang, terharu dan bangga itu yang aku rasakan, serta terima kasih pada Tuhan buat kesempatan yang luar biasa yang tak pernah terpikir olehku. Ternyata beberapa tahun ini Tuhan lagi menyimpan waktu yang terbaik ini dan ketika tiba waktunya Tuhan akan kasih dengan cara yang unik dan membekas dihati.


Saat ini aku juga makin bersemangat menulis diblog pribadiku serta rasa bangga yang tak terukur menjadi seorang narablog adalah ketika orang lain bisa menikmati setiap karya tulisku. Satu hal yang aku belajar dari proses ini semua adalah ketika aku percaya pada Tuhan dan selalu menumbuhkan rasa percaya diri untuk memulai sesuatu dan jangan takut gagal ketika mencoba hal yang baru.

Dan jangan pernah buang setiap kesempatan yang ada, karena kesempatan kedua tidak datang bagi orang yang tidak mau memulai dan mengambilnya. Andai saja aku tidak ikut serta dalam lomba menulis tersebut, mungkin tidak akan ada cerita ini yang bisa aku kenang dan bagikan buat kalian semua.

Beberapa bulan menikmati dengan dunia menulisku tidak mengurangi semangatku karena jadi dua peran saat ini yang aku tekuni selain sebagai narablog aku juga bekerja disalah satu instansi pendidikan dikota Medan. Rasa lelah terbayar ketika aku bisa menyelesaikan setiap tulisanku judul demi judul, karena lewat setiap rangkaian kata yang tercipta ada arti yang tersirat didalamnya dan itu keren banget.

Memulai tahun 2019 dengan resolusi yang baru menantang diriku untuk punya mimpi jauh lebih besar. Karena aku percaya bahwa aku punya Tuhan yang jauh lebih besar dari segelintir impianku, apapun bisa Tuhan berikan jika aku tetap berjuang dan terus belajar.

Jika tahun-tahun yang dulu aku punya mimpi jadi seorang penulis buku, saat ini kecanggihan teknologi membawa mimpiku untuk menjadi seorang narablog yang bermanfaat untuk semua kalangan penikmat internet, karena jadi seorang narablog setiap tulisanku juga bisa dinikmati orang banyak loh. 

Sembari menjadi seorang penulis blog, aku juga akan terus menggali dan mengasah dunia menulisku lewat setiap ajang perlombaan kompetisi blog karena aku tidak mau berhenti di zona nyaman saja. Harus lebih giat mencari informasi lomba tentang menulis karena tidak bisa dipungkiri dari ajang lomba menulis ada banyak kesempatan untuk aku terus diasa dan ditantang dalam menulis.

Serta kelak akan ada buku yang boleh tercipta dari hasil karya aku sendiri, karena ini mimpi terbesarku. Semoga akan banyak cerita baru yang boleh terukir sepanjang tahun 2019 ini. Dan harus selalu tanamkan pada diri sendiri bahwa menjadi seorang narablog harus konsisten dan bertekun, serta selalu mencari inovasi terbaru supaya tidak tertinggal dengan perkembangan zaman.


Tak ada mimpi yang didapat dengan instan, semua butuh proses dan perjuangan. Jadi nikmati prosesnya dan selalu berjuang untuk menggapainya -  Novia Collis


Minggu, 20 Januari 2019

Muda dan Gaul di Mata Tuhan: Gaya Hidup yang Menyenangkan Hati-Nya


Di setiap generasi, selalu ditemukan keluhan yang sama soal anak muda.
“Dasar anak muda, nggak punya tata krama kalau bicara.”
Atau, “Anak muda itu, ya, nggak mau dengar nasihat orang tua.”
Masih banyak stereotip negatif lain, seperti orang muda cenderung konsumtif, gemar merokok, kecanduan obat terlarang, dan bergaul di dunia malam. Ada pula perilaku khas generasi milenial. Misalnya, lebih suka bergaul di medsos ketimbang dunia nyata. Ingin segala sesuatu serbacepat dan langsung jadi.
Sebenarnya, bad lifestyle bukan baru terjadi sekarang dan tidak terbatas pada anak muda saja. Sejak zaman Perjanjian Lama, banyak orang senang berpesta dan melakukan seks bebas. Mereka melaraskan pola hidupnya seturut tren agar kelihatan gaul. Demi mendapat pengakuan dari lingkungan, popularitas di antara teman-teman sebaya, atau kepuasan pribadi. Di era modern, tekanan iklim usaha global serta kurangnya komunikasi atau perhatian dalam keluarga bisa menjadi akar gaya hidup ini.
Orang muda Kristen perlu bijak menata hidup agar tidak terpengaruh dampak buruk lifestyle kekinian. Jadi, bagaimana cara menjadi anak muda Kristen yang gaul di dalam Tuhan?

Gaya Hidup Daniel

muda - gkdi 1
Salah satu sosok pemuda dalam Alkitab yang inspiratif dan menyenangkan hati Tuhan adalah Daniel (Daniel 1:1-9). Selain karena hidupnya tidak bercela, Daniel bijaksana dan berpengetahuan luas, serta punya kompetensi untuk bekerja di istana raja. Inilah yang membuat Daniel dikasihi Tuhan dan manusia.
Nah, meski zaman sudah berubah, gaya hidup Daniel yang berkenan bagi Allah masih tetap up-to-date, lho.
Tiga prinsip Daniel ini bisa jadi pedoman gaya hidupmu sebagai orang muda Kristen:

1. Popularitas karena Kualitas

muda - gkdi 2
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan  bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” – 1 Timotius 4:12
Kebanyakan orang suka popularitas. Segala cara dilakukan untuk mendapat gelar eksis ini. Mulai rajin update status, selalu pakai barang paling keren dan trendi, sampai merendahkan orang lain agar diri sendiri kelihatan bagus.
Masalahnya, apakah semua usaha itu membuat kita jadi mutiara yang berkilau di mata Tuhan?
Kawan, popularitas sejati bersinar karena tindakan dan karakter yang baik. Kalau kamu kepingin punya kualitas hidup yang jadi sorotan Tuhan, giat-giatlah berbuat baik. Bertuturlah sopan dan lembut. Sigap membantu orang lain yang membutuhkan. Akui kesalahan jika berbuat salah, bukannya defensif dan ingin menang sendiri. Niscaya, kamu bakal jadi anak muda kesayangan Tuhan seperti Daniel.

2. Konsumtif akan Firman

muda - gkdi 3
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” – Mazmur 119:9
Gaya hidup konsumtif identik dengan kegemaran belanja barang mewah dan berpergian ke tempat eksklusif dalam kadar berlebihan.
Di pihak lain, gaya hidup orang muda Kristen harus sepadan dengan firman Tuhan. Kita senang dan tertarik kalau membahas firman. Pengetahuan akan firman menjadi pedoman dan standar hidup kita.
Tidak tahu bagaimana caranya? Bosan baca Alkitab atau malas bersaat teduh? Cobalah tips-tips yang akan menyegarkan saat teduhmu. Atau, bergabunglah dengan kelompok diskusi Alkitab supaya kamu punya teman seperjuangan. Asal ada niat, dibarengi doa, kamu pasti bisa jadi orang muda yang rindu akan firman.

3. Katakan Tidak pada Pergaulan Bebas

muda - gkdi 4
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” – 1 Yohanes 2:16
Hidup di dalam Tuhan akan menjauhkan kita dari kedagingan, keinginan, dan keangkuhan hidup. Dengan Tuhan sebagai pusat hidup, kita dapat menjaga diri dari nafsu dunia. Kita sadar bahwa pergaulan bebas akan merusak diri dan masa depan kita.
Menjaga kekudusan adalah gaya hidup anak muda Kristen, karena gaul di dalam Tuhan berarti hidup dalam kemurnian.
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” – 2 Timotius 2:22  
Namun, menjalaninya tidak semudah yang diucapkan. Saat kamu merasakan tekanan dari teman sepergaulan, atau terlalu peduli apa kata orang, cobalah renungkan ini:
Sudahkah saya berada di lingkungan yang membuat saya menjadi orang yang lebih baik?
Apakah teman-teman yang baik akan menjerumuskan saya pada ketergantungan alkohol atau obat-obatan?
Apakah sahabat / pacar / kelompok yang baik akan menyuruh saya berbohong kepada orang tua, atau mengancam meninggalkan saya kalau tidak mengikuti kemauan mereka?
Jika perlu, carilah orang yang bisa kamu percaya atau komunitas rohani lokal terdekat untuk mendiskusikan hal ini. Siapa tahu mereka dapat memberi saran dan solusi untuk masalahmu.
Anak muda Kristen sejati memiliki gaya hidup yang inspiratif bagi orang lain. Bukan berarti kita tidak boleh gaul atau berpenampilan sesuai tren, tetapi kita harus punya prinsip kuat. Bisa mempertanggungjawabkan bahwa apa yang kita lakukan itu berkenan bagi Allah.
Yuk, belajar jadi orang muda yang gaul di mata Tuhan! Jadi anak kesayangan Tuhan, siapa yang nggak mau?

Source :  https://gkdi.org/blog/muda-dan-gaul-di-mata-tuhan/